Selain itu, Yuliot mengatakan bahwa perusahaan asal AS tersebut juga mempunyai sejarah panjang dalam industri hulu migas RI. Oleh karena itu, ia menyambut baik jika Chevron kembali masuk berinvestasi di Indonesia. "Ya kan mereka juga cukup lama dan juga punya pengalaman cukup di bidang hulu migas ya," kata dia.
Sementara, Plh Dirjen Migas Tri Winarno menegaskan bahwa masuknya Chevron dalam industri hulu migas RI menjadi bukti bahwa Indonesia masih menarik. Terutama untuk perusahaan kelas kakap dunia. "Yang jelas kan kalau Chevron masuk kan berarti memang migas di Indonesia masih cukup menarik," katanya.
Sebagaimana diketahui, PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) resmi mengakhiri kegiatan eksplorasi maupun produksi minyak di Blok Rokan pada 2021 lalu dan menyerahkannya ke Pertamina. Setelah itu, perusahaan juga memutuskan untuk melepaskan proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) di Kalimantan Timur.
0 Komentar